Vaping atau penggunaan vape, sejenis rokok elektronik, masih berdampak buruk di Amerika Serikat. Belum lama ini ada korban baru yang baru berusia 15 tahun, dimana remaja ini menjadi korban termuda akibat ‘epidemi’ vaping. Remaja yang tidak disebutkan jenis kelaminnya itu juga tidak diketahui menggunakan produk apa untuk melakukan vape.
Hanya saja, menurut laporan resmi kepolisian Texas yang dikutip oleh Waktu New York , remaja ini memiliki kondisi medis kronis meski hanya menggunakan vape selama 1 bulan. Tragisnya, kematian remaja ini dikabarkan karena Evali atau Kerusakan paru-paru yang terkait dengan rokok elektronik atau vaping dimana ini merupakan jenis kerusakan paru-paru yang sangat serius dan bisa mengakibatkan kematian.
Menurut Kepala Kesehatan Kota Dallas Dr. Philip Huang menjelaskan, penggunaan vape dalam waktu singkat ternyata bisa berdampak buruk dan serius bagi kesehatan penggunanya. Bagi orang-orang yang menganggap dan berpikir bahwa vape atau rokok elektrik lebih aman daripada rokok biasa, mohon diingat beberapa fakta berikut ini:
- mengarah pada kecanduan – Sama seperti rokok tradisional pada umumnya, rokok elektrik tidak lepas dari kandungan nikotinnya yang membuat ketagihan. Alih-alih menggunakan rokok tembakau, rokok elektrik justru dapat membuat penggunanya menghirup lebih banyak nikotin daripada nikotin dalam produk tembakau.
- Lebih tidak berbahaya, tetapi tetap tidak aman – Fakta tentang rokok elektrik yang perlu Anda ketahui adalah bahwa vape tidak seberbahaya rokok tembakau biasa, namun bukan berarti penggunaannya 100% aman. Pada rokok tembakau pada umumnya terdapat kandungan racun yang berasal dari 7.000 bahan kimia, namun meskipun rokok elektrik memiliki kandungan kimia yang lebih sedikit, namun tetap dapat membahayakan kesehatan.
- Bukan alat penghentian merokok terbaik yang dapat diandalkan – Rokok elektronik sering dianggap sebagai alat terbaik bagi mereka yang ingin berhenti merokok. Bahkan FDA (Food and Drug Administration) tidak setuju dengan hal tersebut, bahkan menurut hasil penelitian banyak orang yang berniat menggunakan rokok elektrik untuk berhenti merokok rokok tradisional akhirnya menggunakan keduanya.
- Membahayakan kesehatan jantung dan paru-paru – Nikotin ada di dalam vape dan kandungan ini dapat meningkatkan resiko kecanduan, sehingga jika digunakan dalam waktu yang lama dapat meningkatkan tekanan darah, detak jantung dan resiko serangan jantung. Menurut waspada Kedokteran Hopkins, Data menyebutkan bahwa asma, penyakit kardiovaskular, dan penyakit paru-paru kronis terkait erat dengan vaping.
CDC atau Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit menyatakan bahwa tidak ada produk tembakau dalam bentuk apapun yang dijamin aman. Bahkan rokok elektrik mampu menimbulkan bahaya kesehatan yang mengancam jiwa, sehingga tidak bisa digunakan sebagai pengganti rokok biasa.
Source : https://halosehat.com/gaya-hidup/kebiasaan-buruk/korban-vape-termuda-di-as-berumur-15-tahun-intip-fakta-tentang-vape